Motor arus searah adalah jenis motor listrik yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Bentuk energi yang dihasilkan berupa putaran. Prinsip kerja motor aru searah berdasarkan pada interaksi antara dua fluks magnetik yang disebut dengan kumparan medan dan kumparan jangkar. Kumparan medan menghasilkan fluks magnet dengan arah dari kutub utara ke kutub selatan, sedangkan kumparan jangkar menghasilkan fluks magnetik yang melingkar. Pemakaian motor arus searah diterapkan pada berbagai pengaturan kerja yang memerlukan kecepatan dan beban kerja yang beragam dan berubah-ubah. Dalam transportasi rel, motor arus searah disebut sebagai motor traksi arus searah dan digunakan sebagai penggerak lokomotif atau kereta.
Instalasi motor listrik DC memerlukan ketelitian dan pengetahuan yang cukup, terutama terkait dengan koneksi listrik, mekanik, dan aspek keamanan. Berikut adalah langkah-langkah umum yang perlu diperhatikan:
Persiapan Sebelum Instalasi
- Pelajari Spesifikasi Motor: Pahami tegangan operasi, arus nominal, kecepatan putar, dan torsi motor. Informasi ini penting untuk memilih komponen pendukung yang tepat.
- Siapkan Peralatan: Siapkan alat-alat yang diperlukan seperti obeng, tang, multimeter, isolasi, dan alat-alat lainnya sesuai kebutuhan.
- Persiapkan Lingkungan Kerja: Pastikan area kerja bersih, aman, dan bebas dari gangguan.
- Periksa Kondisi Motor: Sebelum dipasang, periksa kondisi fisik motor, kabel, dan terminal apakah ada kerusakan.
Langkah-Langkah Instalasi
- Pemasangan Fisik:
- Pasang dudukan motor: Pastikan dudukan motor terpasang kuat dan sejajar dengan poros yang akan digerakkan.
- Pasang motor pada dudukan: Gunakan baut yang sesuai dengan ukuran lubang baut pada motor dan dudukan. Kencangkan baut secara merata untuk menghindari ketidakseimbangan.
- Koneksi Listrik:
- Identifikasi terminal: Setiap motor DC memiliki terminal positif (+) dan negatif (-). Pastikan untuk menghubungkan dengan benar sesuai dengan diagram koneksi.
- Gunakan kabel yang sesuai: Pilih kabel dengan ukuran penampang yang sesuai dengan arus nominal motor.
- Pasang sakelar: Pasang sakelar untuk menghidupkan dan mematikan motor.
- Pasang fuse: Pasang fuse sebagai proteksi terhadap arus lebih.
- Hubungkan ke sumber daya: Hubungkan kabel motor ke sumber daya listrik yang sesuai dengan tegangan dan arus motor. Pastikan koneksi terisolasi dengan baik.
- Pengaturan Arah Putaran:
- Jika motor perlu berputar searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam, ubah polaritas koneksi pada terminal motor.
- Pengujian:
- Sebelum dioperasikan: Periksa kembali semua koneksi untuk memastikan tidak ada yang terlewat atau terhubung salah.
- Operasikan secara perlahan: Hidupkan motor dengan beban ringan terlebih dahulu untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
- Periksa suhu: Setelah beberapa saat operasi, periksa suhu motor dan komponen lainnya. Jika terlalu panas, ada kemungkinan ada masalah pada koneksi atau beban berlebih.
Pertimbangan Tambahan
- Pendinginan: Pastikan motor memiliki sirkulasi udara yang baik agar tidak overheat.
- Perlindungan: Tambahkan perlindungan lebih lanjut seperti thermal overload relay untuk mencegah kerusakan motor akibat beban berlebih.
- Noise: Perhatikan tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh motor. Jika terlalu bising, mungkin perlu dilakukan penyesuaian atau penggunaan peredam suara.
- Getaran: Pasang motor dengan kokoh untuk meminimalkan getaran yang dapat merusak komponen lain.
- Peraturan Keselamatan: Selalu patuhi peraturan keselamatan kerja saat melakukan instalasi listrik.
Diagram Koneksi Sederhana Motor DC:

simple DC motor connection diagram
Catatan: Diagram di atas adalah contoh sederhana. Koneksi yang sebenarnya dapat berbeda tergantung pada jenis motor dan aplikasi.
Tips:
- Baca manual motor: Setiap motor memiliki manual yang berisi petunjuk instalasi dan perawatan yang spesifik.
- Konsultasikan dengan teknisi: Jika Anda tidak yakin, konsultasikan dengan teknisi yang berpengalaman.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat melakukan instalasi motor DC dengan aman dan benar.